Cerita Dewasa Winny Putri Lubis 3

Hari Jumat pukul 13.00 WITA, Bandara Ngurah Rai Bali terlihat agak lengang, dua bidadari cantik nan seksi berjalan bak model di catwalk menyusuri koridor pintu keluar.
Winny yang mengenakan rok terusan ketat berwarna putih dipadu dengan heels hitam yang kontras dengan kulit putih mulus tumit kakinya membuat beberapa pria salah focus, apalagi roknya beberapa senti naik diatas lutut membiarkan paha putih kencang tak tertutup dan menjadi santapan mata mata nakal pria.
Sedangkan Sena tak kalah hot, dengan tubuh dibalut model yang sama dengan Winny namun bermotif garis hitam putih cukup membuat pria yang menatapnya menelan ludah.
“Mbak..mbak.. Taxi??” beberapa supir Taxi menawarkan jasa mereka di ujung koridor pintu keluar, mengharapkan dua gadis cantik bagai peri itu mau mendaratkan kedua pantat montoknya di jok Taxi mereka.
“Nggak, udah ada yang jemput makasih” Sahut Sena ramah sambil mengumbar senyum manis.

Sena


“Hai Winny ya?” seorang pria muda berperawakan macho dengan kulit coklat menghampiri kedua bidadari yang sedang sibuk menolak tawaran jasa para supir Taxi maupun travel.
“Hai.. Ricky ya?” Winny membalas sapa pria itu sambil menyodorkan tangan mulusnya menyalami Ricky.
“Sory..sory banget agak telat, maklum macet, jadi gak bisa jemput di gate” kata Ricky menyambut tangan Winny “Wow mulus banget..kayak keramik” Ricky bergumam dalam hati.
“Kenalin ini Sena, teman aku sekaligus yang ikut jadi investor nanti” Winny memperkenalkan Sena.
“Sena..”
“Ricky.., wah kalian masih muda, cantik sukses jadi pebisnis juga, hebat” puji Ricky sambil menyalami Sena.
“Ahh biasa aja koq, kamu juga masih muda udah jadi pengusaha kan” jawab Sena berusaha merendah.
Dalam perjalanan menuju hotel tempat Winny dan Sena menginap mereka bertiga tampak akrab ngobrol ngalur ngidul di dalam mobil Ricky.
“Bentar lagi nyampe nih, kalian nginep di Hardrock Kuta kan? Emmm.. gak makan dulu? Udah jam makan siang nih, dah lewat malah” kata Ricky menawari makan siang.
“Gak deh makasih Rick, langsung kehotel aja, gak pingin makan, masih jetlag nih” tukas Winny.

Terik matahari terasa menyengat membakar kulit orang orang yang berjemur di pantai Kuta.
“Fiuhh panasnya Bali ya..” Sena menggumam saat mereka bertiga berjalan di lobby hotel.
“Hehe iya lagi musim panas Sen, liat kulit aku udah kayak sawo busuk hehehe, Ok deh, besok kita ketemu lagi disini untuk bahas bisnisnya, sekarang aku tinggal ya, aku sebentar lagi ada ketemu klien lain, have fun dan selamat beristirahat dulu” kata Ricky sambil menyalami kedua gadis cantik itu.
Setelah membongkar isi koper kedua wanita cantik itu merebahkan diri di ranjang hotel yang empuk sambil memainkan gadget masing masing.
“Say ntar sore ke pantai yuk, aku pingin renang” kata Sena memecah keheningan.
“Ok.. tunggu sunset aja biar gak panas, sekarang aku mau tidur bentar” sahut Winny sambil memeluk guling dan mencoba menuju alam mimpi.

Tubuh sexy Winny terguncang guncang, “Say..say..bangun.. woi udah jam 5 lebih nih” Sena menggoyang goyangkan pundak Winny membangunkan sahabatnya.
“Emmmhhhh… ya ya..” sahut Winny malas sambil mengucek ucek matanya dengan tangan.
Kedua gadis itu berjalan santai dengan hanya mengenakan 2pcs bikini dan handuk yang melilit di pinggang mereka.
Keluar dari hotel mereka berjalan menuju pantai diseberang jalan yang hanya berjarak beberapa meter dari Hardrock hotel.
Suasana Sunset terlihat lumayan ramai, hampir semuanya didominasi turis asing, hanya beberapa turis lokal yang terlihat diantara bule bule disana.
“ Woooooo…. Kuta beach, Im comiiiiing…” Sena berlari kecil sambil berteriak setelah meletakkan handuknya dikursi pantai yang disediakan disana.
Winny mengikuti sahabatnya dari belakang, kedua gadis itu asyik bermain ombak di pinggir pantai, tubuh basah mereka nampak putih berkilau diterpa sinar matahari sore, payudara Winny dan Sena tercetak begitu jelas, bulat padat montok dibalut bikini basah.
"Hi kalian..." suara seorang lelaki memanggil, Winny dan Sena menoleh bersamaan ke arah suara itu datang.
"Hai Ricky.." Winny melambai kearah pria yang memanggilnya. Dengan menenteng papan surfing Ricky berlari kearah 2 wanita cantik tersebut.
"Hai,, ketemu lagi.. hehe, kamu sering surfing disini Ky" sapa Sena.
"Iya Sen.. kan rumah aku di legian, deket dari sini koq, hampir tiap sore kalau ada waktu aku surfing atau jalan jalan aja disini," jawab Ricky tersenyum.
"Boleh dong ajarin surfing" kata Winny.
"Oh tentu, kamu bisa renang kan yang pasti?" tanya Ricky, Sena menyahut
"Dia renang gaya batu aja bisanya Ky, hahahaa", "Enak aja, aku kalo renang kaya hiu tau.. kenceng ngebut.." timpal Winny sewot..
"Ngebut tenggelemnya?? Hahahah gak gak.. bercanda ja koq, ok sini naik ke board"
Ricky menaruh papannya diatas air..
"Gimana caranya?" Winny tampak bingung.
"Sini aku bantu, ntar telungkup aja diatas board, nah aku yang bantu dorong ketengah ntar.."
jawab Ricky sambil membantu Winny yang berusaha naik keatas papan surfing.



Winny telungkup diatas papan sesuai instruksi Ricky, pria berhidung mancung itu sedikit tertegun melihat belahan pantat Winny yang tercetak dari balik bikininya, pantatnya yang sekal membuat Ricky ingin meremas Manja.
"Ok aku dorong ya, tenang aja, kamu bisa sambil dayung pake kedua tangan biar papanya bisa meluncur, kalo dirasa udah kenceng coba bangun trus jongkok dulu diatas papan.."
Ricky menjelaskan layaknya instruktur surfer. Beberapa menit kemudian mereka berdua sudah agak jauh dari bibir pantai, Sena tampak masih bermain air sendiri disana.
Winny berusaha jongkok walaupun agak takut tapi sedikit dipaksakan dan akhirnya berhasil, gelombang ombak datang agak besar membuat papan yang dinaiki Winny sedikit limbung,
"Ahhhhh..,Rickyyyy" Winy menjerit panik saat papan nya berguncang dan akhirnya jatuh ke air, namun Ricky dengan sigap menangkap tubuh Winny dan menariknya kepermukaan air,
"hehehe santai aja Win, kan jatuhnya ke air juga, lagian gak dalem koq disini" kata Ricky berusaha menenangkan gadis cantik itu,
"hah..hah.. iya, hehe sory maklum masih newbie" jawab Winny dengan nafas agak tersengal.
Tanpa sadar tangan kanan Ricky masih melingkar di pinggang mulus Winny saat dia menarik Winny dari dalam air tadi.
Momen itu seperti berhenti sejenak, Winny dan Ricky saling menatap satu sama lain, tatapan yang dalam seperti adegan adegan di shitnetron bullshit di tv2 swasta. Tapi tidak berlanjut dengan ciuman lembut seperti shitnetron.
"So..sory.. ayo lanjut belajar lagi" Ricky agak tergagap dan menyudahi moment itu "Eh.. iya iya.." Winny juga agak kikuk, sebenarnya Winny sangat merindukan saat saat seperti itu, sudah sebulan lebih tak ada pria yang memberinya perhatian dan kasih sayang, dia sempat berpikir apa Ricky yang akan mengisi kesepian jiwanya sekarang??

"Woiiii balik siniiii.. udah mau gelap nihhh" Sena meneriaki dua insan berbeda kelamin yang tengah asyik bercanda sambil berlatih surfing di tengah deburan ombak pantai Kuta.
"Winny kita balik yuk, tuh kasian Sena kelamaan ditinggal sendiri disana" ajak Ricky sambil mendorong papan yang masih dinaiki Winny,
"Ok dorong aku sampai pinggir ya.. yang kenceng.." ujar Winny.
"Ok thanks ya Ricky udah repot repot ngajarin surfing tadi" Winny mengucapkan terimakasih dan mengembalikan papan surfing ke Ricky
"Iya santai aja, kalo mau aku bisa ngajarin kalian surfing selama kalian di Bali" jawab Ricky,
"Trus aku siapa yang ngajarin??" Sahut Sena,
"Tenang Sen, besok aku ajak temenku dari Amrik dia lebih jago surfing, biar dia yang ngajarin kamu, gimana?" kata Ricky,
"Bule? Sapa namanya? Ganteng gak hehe" Sena mulai kegenitan,
"Ah dasar ni anak kalo udah bule lain dah ceritanya" Winny menimpali,
"Hahaha.. ya ganteng koq, namanya Jhonny, Ok deh ladies, aku balik duluan ya, soalnya mobilku agak jauh parkir dari sini."
Ricky berpamitan dan menenteng papan surfingnya berlalu meninggalkan dua bidadari cantik yang tengah mengeringkan badan dengan handuk.

Tok..tok..tok.. "Breakfast.." suara ketukan pintu di kamar hotel Winny terdengar jelas. "Kamu mesen breakfast Sen?" Tanya Winny saat mendengar ketukan dipintu, "Iya say, tolong bukain gih, aku lagi ngeringin rambut nih" jawab Sena sambil menggerakkan hairdryer di disekitar kepalanya.
Winny yang hanya mengenakan tanktop dengan belahan dada rendah dan celana hotpants mini membuka pintu kamar.
“Ehmm..Pa..Pagi mbak.. ini breakfast yang dipesan tadi..” Pelayan hotel itu agak gugup saat bidadari cantik membuka pintu untuknya.
Sebagai pria normal wajar jika pelayan itu agak shock melihat penampilan Winny, dia dapat melihat paha putih mulus sampai ke pangkal nya, dan belahan dada yang tak tertutup tanktop menyembul seperti menggodanya, ditambah wajah cantik mulus dan cute Winny seperti boneka sex jepang memecahkan konsentrasi pelayan itu.
“Masuk mas.. taruh aja di meja,” Winny mempersilahkan pelayan itu masuk.

Suara music dari band RHCP terdengar mengalun di Lobby Hardrock Café, beberapa Bule duduk menikmati kopi sambil ngobrol satu sama lain. Disini Winny akan bertemu Ricky membicarakan masalah bisnis kain pantai untuk Boutiqe dan OL shopnya, Ricky bersama seorang pria Bule tengah mengobrol saat dua wanita sexy menghampirinya.
“Hi Ricky” sapa Winny,
“Hai juga,” sambut Ricky menyalami Winny dan Sena.
“Ini kenalin temenku Jhonny yang aku certain kemarin, dia investorku, dia yang modalin usaha kain pantai itu”, Ricky memperkenalkan teman bulenya kepada dua dara manis tersebut.
“Winny”, “Jhonny, panggil saja Jhon” kata Jhon sambil menyalami Winny dan Sena.
“Aldira Chena, panggil saja Sena” Sena tersenyum manis menebar pesona saat menyalami Jhon yang berwajah ganteng tersebut. “Wow..ok punya nih temen Ricky” batin Sena.
Satu jam kemudian mereka sudah selesai membicarakan perihal bisnis dan sudah sepakat untuk mengirimkan beberapa sample ke Boutiqe Winny, setelah itu 4 orang tersebut masih asyik bercengkerama, Winny terlihat akrab dengan Ricky, dan begitu pula Jhon dengan Sena.

Suasana pantai Legian disaat sunset tak seramai Kuta, 2 pria dan 2 wanita berbikini asyik bermain surfing.
“Jhon pegang yang erat, jangan sampai aku jatuh” teriak Sena saat berusaha naik papan seluncur.
“Ok, santai aja, kamu rileks trus telungkup dulu di papan, seperti Winny itu” kata Jhon yang fasih berbahasa Indonesia, Jhon sudah lama tinggal di Bali, bahkan Jhon menguasai bahasa Bali dengan baik.
“Yeaaaa.. aku bisa.. aku berdiriiiiii!” Winny berteriak girang saat berhasil berdiri seimbang diatas papan surfing yang meluncur mengikuti ombak.
Sementara Sena masih berjuang untuk bisa berjongkok diatas papan, berkali kali Sena jatuh diterpa ombak, dan kesekian kalinya Jhon dengan sabar mengangkat tubuh sintalnya kembali ke atas papan.
Lelah belajar surfing dan berenang mereka berempat memutuskan untuk pulang, dan sebelumnya membuat janji untuk dinner malam itu dirumah Ricky.

Rok hitam pendek, T-shirt berlogo Bebe di dada dan heels biru tua menjadi pilihan pakaian Winny untuk dinner malam itu sedangkan Sena mengenakan rok terusan biru tanpa lengan yang ketat mencetak lekuk tubuh indahnya.
30 menit kemudian jemputan dating di depan hotel, Ricky dan Jhon mempersilahkan dua bidadari itu masuk mobil dan segera mereka berempat meluncur kerumah Jhonny yang tidak jauh dari hotel.
“Rumah kamu sepi banget say?” Tanya Winny kepada Ricky.
“Cieee udah panggil say sekarang” canda Sena dan disambut cubitan manja Winny dilengannya.
“Iya ini rumah peninggalan Papaku, sejak papaku meninggal Mamaku memilih pulang kampung dan tinggal dengan kakek nenekku di Jawa” jelas Ricky sambil menyiapkan hidangan diatas meja.
“Ohh kamu aslinya Jawa, aku kirain Bali” sahut Winny.
“Mama Jawa, Papa Bali” jawab Ricky.
“Yo silahkan dinikmati guys, ini masakan aku, sorry kalo agak gimana gitu rasanya hehe” Jhonny mempersilahkan mereka makan.
“Emmmm… enak, enak koq, kamu pinter masak Jhon” Puji Sena

Setelah makan makan selesai Jhonny menghidangkan Wine, “Kamu bisa minum wine?” Tanya Jhonny,
“Ya,, tentu” jawab Winny dan Sena bersamaan.
Selanjutnya Winny mengobrol dengan Ricky diruang tengah, sedangkan Sena dengan Jhon berada di taman belakang menikmati angin malam.
Obrolan Winny dan Ricky semakin hangat dan akrab, Winny merasa nyaman senyaman saat dia masih bersama mantan pacarnya dulu.
Tangan Ricky membelai rambut Winny mesra dan Winny seperti mematung, bingung harus ngapain, mereka berdua belum resmi pacaran dan baru kenal tiga hari.
Bibir Ricky mendekat mengecup hangat kening gadis yang duduk didepanya, Winny masih terdiam, Ricky mengangkat dagu Winny dan mengarahkan ciumanya kebibir.

“Ahhhh…shhhhh” Suara desahan terdengar membuat Ricky dan Winny terkejut dan membatalkan acara percumbuan mereka.
“Kamu dengar Rick,?” Tanya Winny
“Iya, kayanya dari belakang, coba kita cek”
Winny dan Ricky terdiam mematung di depan jendela pintu belakang.
Jelas terlihat di kursi taman Sena tengah duduk mengangkang, rok birunya tersingkap sampai ke perut dan Gstringnya sudah bertengger di lutut sebelah kanan.
Tangan kanan Sena menjambak rambut Jhon dan menekan nekan kepala bule itu kearah selangkangannya.
Melihat adegan itu darah Winny bergejolak, jantungnya berdebar, gairahnya bangkit seketika.
“Ahhhsss.. Jhonn..shhh iyah jilat.. ahhh jilat trussss” Sena mengerang nikmat menerima permainan lidah Jhon yang menggelitik klitorisnya.
Winny sudah hilang akal, hasratnya yang menggebu tak dapat terbendung, dengan cepat dia memeluk Ricky yang masih menikmati adegan Sena dan Jhon.
Ciuman Winny di bibir Jhon begitu ganas bertubi tubi, membuat pria itu sedikit kewalahan meladeninya.
Winny sudah bertekad untuk mengakhiri kemarau dijiwanya dan ingin menikmati kembali kenikmatan kenikmatan bercinta dengan konthol asli, bukan dengan dildo pink langganannya.

Ricky menggendong manja tubuh sexy Winny yang menggelayut manja dipundaknya, dan merebahkan di sofa di ruang tengah tempat mereka ngobrol sebelumnya.
Ricky melepas T-shirtnya memperlihatkan otot otot tubuhnya, walaupun tidak terlalu besar dan membentuk tapi sangat macho bagi Winny.
Winny bangkit dan mendorong Ricky ke sofa dan menduduki tubuh pria berkulit coklat tersebut. “Wow,, easy..easy babe..” Ricky tersenyum melihat keganasan Winny yang menampakkan wujud binalnya saat bercinta.
Sambil duduk diatas tubuh Ricky, Winny menarik roknya keatas, saat kain rok hitam itu tersingkap terlihat gundukan diselangkangan Winny yang masih berbalut cd dengan warna senada dengan roknya.
Tanpa pinggir panjang Winny menggeser tubuhnya kearah wajah Ricky dan menduduki wajah Ricky.
“Ahhhh shhhhhh mmhh” desah Winny saat mulut Ricky menghisap vaginanya dari luar cd.
Tak mau kenikmatan itu terhalang kain cd, Winny turun dari atas kepala Ricky dan menurunkan cdnya lalu melepas dari kedua kaki jenjangnya.
Sekarang Winny naik lagi ke kepala Ricky dengan tubuh menghadap ke arah kaki Ricky.

Semilir angin malam menyapa dedaunan di taman belakang rumah Ricky, angin sejuk itu tak lupa menerpa kulit putih Sena yang tengah asyik duduk diatas pangkuan Jhon, dress biru tanpa lengan itu sudah turun keperut Sena dan rok dibawahnya juga bersatu terlipat diperutnya.
Benda putih kemerahan sebesar pisang ambon terlihat naik turun dijepit bibir merah vagina Sena, kedua payudara Sena yang menggantung bebas didadanya silih berganti dinikmati mulut Jhon.
“Ohhhh… yea.. ahhh Jhonnn.. enakk.. shhhh” Suara erangan Sena terdengar semakin jelas dari ruang tengah dimana Winny dan Ricky juga tengah beradu kelamin.
“ahhh.. Sena.. kamu..kamu mau coba anal?” Jhon menawari Sena dengan nafas tersengal.
Sena mengangguk kemudian melumat bibir Jhon, mereka berganti posisi.
Sena sekarang berdiri dengan badan membungkuk, kedua tanganya berpegang pada kursi taman sebagai tumpuan.
Dari belakang Jhon menyiapkan kontholnya untuk mencoba penestrasi ke liang dubur Sena,
“Pelan Jhon… plaseee..” Pinta Sena lirih
Jhon tak menjawab dirinya tengah sibuk melumasi lubang anus Sena dengan ludahnya, setelah dirasa cukup basah Jhon mulai menempelkan kepala kontholnya dan menekannya kedalam pantat Sena.
“Uhhhhhhhhh….uhhhhh” Sena melenguh pelan menahan sedikit perih di anusnya.
Namun setelah konthol itu terbenam setengah perih itu lenyap, digantikan sensasi nikmat yang agak aneh bagi Sena.
Jlebb..jlebbb.jleebbb. konthol Jhon bergerak teratur menggesek dinding anus Sena.
Setelah dirasanya cukup longgar baru Jhon menaikkan RPM nya.
Plakkk..plakkk plakkkk…” Ahhhh… Ahhhh …Ahhh” Setiap sodokan konthol Jhon diiringi suara kecipak pantat Sena yang membentur pinggulnya dan juga erangan nikmat Sena.

20 menit berlalu sejak Winny dan ricky mengintip adegan sex Sena VS Jhon di taman,.
Sekarang Winny berusaha membuka celana jeans Ricky, sambil menikmati permainan lidah Ricky yang menari nari diselangkanganya.
“Owwww.. gede juga” pikir Winny sembari menatap seonggok benda seperti sosis yang tegak mengacung didepannya.
“Emmmhhhh…emmmmm emmmmm” Dengan sigap Winny melumat dan mengulum benda itu membuat pemiliknya menggelinjang nikmat.
Pantat Ricky bergerak naik turun mengimbangi permainan mulut Winny yang melahap kontholnya.
Setelah puas dengan gaya 69 Winny menggeser tubuh sexynya maju kearah konthol Ricky yang sudah siap tempur itu.
Dengan tangannya Winny mengarahkan penis coklat itu untuk memasuki lubang kawinnya.
Blessss…. Tak perlu usaha lama sang konthol sudah menyapa bagian dalam vagina Winny.
“Haaa…hahhhhh..hahhhh” Seperti orang kepedasan Winny mendesah dan menggoyangkan pinggulnya naik turun.
Konthol Ricky berdiri tegak pasrah dijepit liang hangat vagina Winny, gerakan Winny semakin liar dan tak teratur, kadang berputar kadang naik turun.
“Ohhhh ohhhhh… yah Win… kamu benar benar liar..ahhh” kata Ricky disela sela desahan nikmatnya.

Kursi taman berderit derit menahan goyangan tubuh Sena yang dipompa oleh Jhon dari belakang, sejenak Sena ingat Winny.
“Hemmm aku kasih aja live show si Winny sekarang, kemarin Video trailernya kan udah hehehehe” Kata Sena dalam hati.
Sena mengajak Jhon masuk kedalam ruang tengah, Jhon cuek mengikuti kemauan gadis cantik itu tak peduli apa nanti yang akan dilihat Ricky dan Winny.
Tanpa melepaskan kontholnya dari anus Sena Jhon mengangkat kedua paha mulus Sena.
Sena yang bersandar di dada bidang Jhon dibawa ke ruang tengah dengan konthol yang masih tertancap erat di lubang sorganya.
Sena dan Jhon heran apa yang tengah dilakukan Winny di sofa, terlihat Winny yang masih memakai T Shirt itu bergerak naik turun.
Karena terhalang oleh sandaran Sofa mereka tak melihat Ricky yang terbaring menikmati goyangan pinggul Winny.

“Ohhh hey.. so..sory” Winny kaget setengah mati saat terpergok sedang menggoyang konthol Ricky, tapi Ricky seperti cuek dan berkata “ Kalian akan main disini juga?”
“Heheh iya gak papa kan” jawab Sena sambil melempar senyum kearah Winny.
“Ta..api..ta..tapi..” Winny tergagap tak tahu harus bagaimana, dia sudah terlanjur terlihat oleh Sena dan Jhon lagian tanggung banget kalau mau menghentikan kenikmatan sodokan konthol Ricky.
Ricky bangkit dan memeluk Winny dari belakang sementara kontholnya masih menancap di vagina Winny yang dipangkunya.
“Gak apa apa say.. kita Orgy aja disini” Ricky berusaha menenangkan Winny sambil meremas susu Winny yang masih dibungkus Tshirt dari belakang.
Winny melirik kearah Sena yang juga tengah dipangku oleh Jhon di Sofa samping dirinya duduk, yang menjadi perbedaan adalah konthol Jhon yang tenggelam dianus Sena sedangkan konthol Ricky didalam vaginanya.
Ricky melucuti sisa kain yang melekat ditubuh sintal Winny membuat gadis cantik itu telanjang bulat.
Sena berimajinasi semakin tinggi ditengah kenikmatan yang dirasakannya, dia membayangkan Ricky melepaskan Winny dan kemudian ikut menyodok vaginanya sementara Jhon masih membenamkan kontholnya di anus, “ Ya.. aku pingin digangbang dua konthol” pikir Sena.

Sena bangkit dari pangkuan Jhon membuat konthol yang sedari tadi menancap dianusnya itu terlepas, lalu berjalan mendekati Winny yang masih asyik bergoyang diatas Ricky.
Sena meremas gemas payudara Winny yang lebih besar sedikit dari payudaranya kemudian menghisap putingnya bergantian.
“Ahhh Senn…uhhhh enak” erang Winny sambil membelai kepala sahabatnya yang asik mengulum bukit kembarnya.
Jhon tak tinggal diam dia mendekati Sena yang membungkuk dan menempelkan kontholnya di bibir vagina Sena.
Sena menaikkan pantatnya sedikit agar konthol Jhon dapat meluncur lancer kedalam vaginanya.
Winny yang sudah terbuai permainan itu tak peduli lagi apa yang akan terjadi selanjutnya, begitu juga dengan Sena.
Dalam otak kedua dara cantik itu hanya nikmat, nikmat dan nikmat saja yang akan diburu, tak ada malu dan tak ada perasaan bersalah lagi antara mereka.

Beberapa menit berlalu, dan Ricky berinisiatif untuk merubah posisinya.
Winny turun dari pangkuan Ricky dan duduk bersandar disofa, karena Winny sudah berpindah maka wajah cantik Sena yang ada dihadapan Ricky.
Sena menatap konthol coklat Ricky yang baru saja terlepas dari cengkraman hangat vagina Winny, diraihnya konthol itu dan dikocoknya pelan.
Winny semakin terangsang melihat sahabat karibnya digarap 2 pria, namun Ricky agak ragu, dia menoleh kearah Winny dan Winny pun mengangguk sambil tersenyum tanda memberikan ijin kepada Ricky untuk berpartisipasi bersama Jhon menikmati tubuh Sena.
Ricky pun berdiri didepan Sena, Sena kembali membungkuk untuk melumat konthol Ricky sementara Jhon tanpa kenal lelah memacu kontholnya dari belakang menghajar vagina Sena.
Winny beristirahat sejenak sambil menatap konthol putih yang keluar masuk dengan aktif dari sela sela pantat sahabatnya.
“Hemmm boleh juga nih nyobain konthol bule..mumpung ada kesempatan” Winny berkata dalam hati.

Winny kemudian berdiri dan mendekati Jhon, melihat Winny mendekat Jhon tersenyum lalu meremas kedua susu Winny yang menggoda.
Winny melingkarkan tanganya dileher Jhon lalu melumat bibir sibule tersebut tanpa menghentikan aktifitas konthol Jhon yang masih keluar masuk liang vagina Sena.
Beberapa menit kemudian Jhon mencabut kontholnya dari vagina Sena dan meladeni cumbuan Winny.
Sekarang mereka resmi bertukar pasangan, tubuh sexy Winny dangkat oleh jhon dan didudukkan disofa disamping Sena yang sudah duluan duduk disana, kedua bidadari cantik itu mengangkang membuka paha mereka lebar lebar menunggu konthol kedua lelaki itu menyapa vagina mereka.
“Sen sini lepas dulu bajunya” Kata Ricky sambil menarik dress Sena yang terlipat diperut langsing itu.
Keempat insane itu telanjang bulat dengan pasangan masing masing, bersamaan seperti dikomando Jhon dan Ricky mencoblos vagina masing masing gadis manis itu dengan keras.
“Ahhhhhh….sshhhh, “Emhhhhh emmmhhh”
Erangan dan desahan nikmat Winy feat Sena bersaut sautan terdengar ke selurruh penjuru ruangan.
Winny menoleh ke kiri dan mengecup pipi Sena, sebaliknya Sena segera menoleh ke kanan membalas ciuman sahabatnya.
Lidah kedua gadis cantik itu saling bertautan, mereka saling mengulum dan mencumbu seperti pasangan lesbi.
Yang membedakan mereka dari lesbian adalah vagina mereka yang masing masing tersumbat konthol Ricky dan Jhon.



Rasa nikmat yang mengalir deras keseluruh tubuh setiap manusia di ruangan itu terus melanda tanpa henti seiring riuh suara desah nikmat yang keluar dari masing masing mulut mereka.
Sena merubah posisinya, dia menungging disamping Winny dengan wajah di perut rata Winny, dari belakang Ricky menatap lubang pantat Sena yang sudah tak rapat lagi karena sedari tadi sempat disodok penis Jhon.
Ricky menempelkan ujung kontholnya yang mengkilap ke anus Sena dan mendorongnya dengan cepat, batangnya segera meluncur kedalam lubang pantat Sena.
“Ahhhhh… Rickk… ahhhh” Erang nikmat Sena.
Sena menikmati tusukan konthol Ricky dalam anusnya sambil menciumi perut rata Winny yang masih mengangkang menerima sodokan konthol putih Jhon.
Ciuman Sena turun ke bawah dijilatinya pinggiran bibir vagina Winny yang mengembang dan mengempis menerima tusukan konthol Jhon.
Jhon menghentikan sejenak goyanganya untuk beristirahat, Kontholnya terlepas dari hisapan vagina Winny namun mulut Sena langsung menyambutnya.
“Emhhhhh.. ohhhh kalian hebat mainya ladies…” Puji Jhon menikmati kuluman mulut Sena.
“Kalian juga..” sahut Winny sambil berdiri dan melangkah ke dapur mengambil 3 botol air dingin.

Mereka berempat beristirahat sejenak untuk minum, setelah itu Winny mengawali aktifitas sexnya dengan mengocok konthol Ricky yang sudah agak mengendur. Winny memainkan buah zakarnya kemudian mengulum kepala kontholnya, dalam sekejap batang coklat itu kembali mengeras dan tegak.
Sena yang duduk disofa sambil memeluk Jhon hanya melihat tingkah laku sahabatnya sambil tersenyum.
Ricky mengangkat pundak Winny dan menyuruhnya untuk menungging di sofa,
Winny memilih mendekati Jhon dan Sena, lalu mengulum penis Jhon yang terkulai.
Dari belakang Ricky menusuk kembali vagina Winny untuk kesekian kalinya.
“Emhhhh…emmmmm.mmmffff” suara nikmat Winny tak terdengar karena konthol Jhon yang sudah mengeras itu menyumbat mulut Winny.
Sena dan Jhon saling berciuman, beberapa saat kemudian Winny melepaskan konthol Jhon dari mulutnya.
Melihat senjata tumpul Jhon menganggur Sena segera naik kepangkuan Jhon dan membalikkan badannya membelakangi Jhon dan menghadap ke Winny.
Jemari lentik Sena membimbing sang konthol kembali masuk liang senggamanya.
Sleeebbb…sleebbbb sleebbbb.. konthol Jhon melesak dengan cepat didalam vagina Sena.

“Ahkkk.. lebih cepat Ricky. Ahhh.. aku mau keluaarrr” pekik Winny.
Sena membantu merangsang Winny dengan meremas dan memilin milin kedua susu Winny yang terguncang guncang kedepan kebelakang.
Selang beberapa saat Winny melenguh keras “ Ahkkkkkk keluaarrrrr… enakkk Rickkk.. ohhhhhhh” Ricky merasakan vagina gadis cantik itu berkedut keras seperti meremas batang kontholnya.
Cairan hangat terasa menyembur menyirami kepala konthol Ricky, Winny mengejang beberapa kali menandakan puncak birahi telah direngkuhnya.
Ploopp… Ricky melepas kontholnya dan merenggangkan pantat Winny dengan tangannya menyaksikan bibir vagina Winny yang menganga berkedut kedut.
Lalu tampak cairan bening mengalir pelan turun dari lubang vagina Winny menelusuri pangkal pahanya dan terus turun.
Dengan gemas Ricky menjilati cairan itu dan membersihkan bibir vagina Winny dengan mulutnya.


Sekarang Sena sendiri yang harus bertempur dengan Jhon dan Ricky, karena Winny sudah lunglai terlentang disofa.
“Jhon kamu di belakang aku yang depan” kata Ricky,
“Maksudnya?” Tanya Sena penasaran,
“Kamu nikmati aja say pasti lebih nikmat kok” sahut Jhon sambil mencabut kontholnya dari vagina Sena dan memindahkanya kebelakang sedikit untuk penestrasi di anus Sena.
“Ahhhhhh… ahhhhhh… shhhhhh ahhhhh” suara nikmat Sena lepas saat dua lubangnya dihajar dua konthol sekaligus.
Ricky dengan penuh nafsu menyodok vagina Sena sedangkan Jhon menusuk anusnya dari belakang.
Winny yang masih lemas melihat sahabatnya dikeroyok dua pria sekaligus didepan matanya.
Dia berdiri dan mengambil Hpnya di meja, lalu merekam adegan tersebut.
“ Ya.. inilah bintang bokep kita,,, Aldira Chena..hehehe” kata Winny memberikan narasi untuk video rekamannya.
Sena menatap kearah kamera Hp dengan wajah sensual.
Winny mengarahkan Hpnya ke selangkangan Sena dimana tempat itu menjadi medan perang pertempuran antara dua rudal mengobok obok dua lubang dalam satu tubuh sexy.



Sekitar 10 menit kemudian mereka bertiga melolong nikmat bersamaan pertanda orgasme sudah dekat.
Winny konsentrasi untuk merekam adegan puncak tersebut, dia mengelilingi 3 manusia yang saling menindih tersebut.
“Arrggghhhhh…keluar…. Arrrgggg”’ Jerit Jhon pertama kali keluar… semburan spermanya berkali kali menyemprot dinding anus Sena..
Sementara Ricky mempercepat sodokannya dan ikut mengerang disusul oleh Sena
“Ahhhhhhkkkkk….aku juga keluar… ohhhh” teriak Ricky sambil membenamkan Kontholnya dalam dalam dan menahanya disana.
“Ohhhhhhhh… shhhhhhhh “ Sena mendesah panjang dan mengejang mengeluarkan semua kenikmatan di tubuhnya dalam bentuk cairan yang segera bercampur dengan pejuh Ricky yang menyembur di mulut rahim Sena.
“Wow mereka ngecrot bersamaan, mari kita lihat lebih dekat” kata Winny
Sambil mendekatkan Hpnya ke selangkangan Sena.
Ricky melepas kontholnya dan seketika cairan putih kenthal berhamburan keluar dari lubang nikmat Sena yang menganga, turun membasahi batang konthol Jhon yang masih tertancap di lubang pantat gadis cantik itu..
Jhon juga mencabut penisnya, cairan spermanya turun keluar dari anus Sena dan menetes menggenangi Sofa tempat mereka bertarung.
Winny mengambil Tissue dan mengelap bersih selangkangan Sena,
“makasih say muah” Kata Sena sambil mengecup bibir Winny.

Jam dinding rumah Ricky menunjukkan pukul 10 pagi, Winny bangun dari tidurnya dan melihat Sena masih tertidur pulas disampingnya dalam keadaan telanjang bulat.
Winny juga masih telanjang melangkah keluar kamar mencari bajunya.
Di ruang tengah Ricky tengah menyiapkan sarapan.
“Pagi say… Jhon mana?” Tanya Winny.
“Eh ada bidadari telanjang nih, Jhon langsung pulang semalam sayang” jawab Ricky. Kemudian Ricky menyodorkan pakaian Winny.
“Ini pakai dulu say kita habis ni sarapan, bangunin Sena gih”
Winny mengangguk pelan sambil menerima bajunya.
“Sekarang hari sabtu, ini hari terakhir di Bali.. besok dah balik ke Medan, masih ada kesempatan sex party sekali lagi hihihihih” kata Winny dalam hati.
Winny kembali menuju kamar untuk membangunkan sahabatnya Sena dan mengajak Sena untuk melakukan orgy sekali lagi, tapi kali ini Winny ingin dirinya yang digangbang.
The End
 

0 Response to "Cerita Dewasa Winny Putri Lubis 3"

Post a Comment